Jangan pernah takut untuk bermimpi, namun jangan terlena hanya dengan impian, karena hidup tak selamanya malam. Masih ada pagi untuk menapakkan kaki, ada siang untuk berjuang, dan hari esok yang menantikan setiap impian dihadirkan menjadi kenyataan ***** MATI!!! SUDAH PUNYA BEKAL APA? *****Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses ***** Untuk mencapai tujuan diperlukan semangat, usaha dan kerja keras ***** Seorang pria barulah lengkap sebagai seorang pria bila ia telah menanam pohon, memiliki anak, dan menulis buku ***** Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendiri. Bila kita saja sudah berusaha menjadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita ***** Menilai itu dari apa yang kita rasakan, bukan dari apa yang kita lihat. Karena tidak semua yang kita lihat itu benar ***** Bila tak mampu membahagiakan orang yang dicintai, maka setidaknya janganlah menjadi penyebab kesedihan baginya ***** Melupakan orang yang pernah anda cintai, sesulit mengingat orang yang tidak pernah anda kenal ***** Hidup itu simple: Kalau sedih maka tersenyumlah dan kalau bahagia maka tertawalah ***** Cinta sejati adalah ketika kita justru mampu membiarkan orang yang kita cintai terus menjadi seperti dirinya apa adanya, bukan merubahnya menjadi seperti apa yang kita inginkan darinya ***** Jenius adalah manakala ia mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit *****

Sabtu, 30 Juli 2011

DAHAGA ITU AKAN SEGERA TEROBATI

Kita adalah musafir yang sedang berjalan menuju negeri akherat, itulah ibarat yang selalu di pakai untuk menggambarkan kita di dunia ini, jadi selangkah kaki ini melangkah maka waktu dan helaan nafas ini akan berkurang dan berkurang, dan tak mungkin dapat diulang kembali. Hari berganti bulan, bulanpun berganti tahun begitu seterus nya, apakah kita telah siapkan bekal menuju akherat di sela-sela waktu kita?
Maka siapa yang memberikan waktu-waktunya untuk kemanfaatan, dialah orang yang beruntung dan sebaliknya jika dia menyia-nyiakan waktunya, maka dia akan merugi Rosullulah pernah bersabda ada dua Nikmat yang manusia sering banyak tertipu dan rugi yaitu kesehatan dan waktu luang,
maka tak salah bila kita perlu memanfaatkan waktu-waktu kita agar tak sia-sia, terlebih saat ini kita akan menemui Ramadhan yang penuh Ampunan, tiga bulan lagi. Tiga bulan, bukanlah waktu yang lama untuk menunggu sang tamu mulia ini .
Kini tanpa terasa kita akan bertemu lagi dengan sang tamu agung, bulan dimana hamparan rahmat dan ampunan Allah dibuka lebar, kesempatan kita memenuhi hari-hari dengan ibadah dan mendekati rahmat Allah yang selalu tercurahkan.
Namun sayang , kebanyakan kita akan terkaget dan berkata ” wah ternyata besok kita sudah puasa”.......sudah seharusnya, hari-hari di bulan itu kita khususkan untuk mempererat ibadah kita kepada Allah,namun yang sering kita lakukan dibulan itu kita justru sibuk dengan belanja dan siap-siap untuk pulang kampung,, lalu kesempatan emas itupun berlalu tanpa makna.
Padahal para sahabat dan Rosullulah sangat rindu dan berharap andai bulan-bulannya seistimewa Ramadhan yang agung.
bagaimanakah sahabat dan Rosullulah Saw serta para Ulama Rindu dan mempersiapkan kedatangan Ramadhan?
Sebagaimana di sabdakan oleh Rosullulah SAW tentang bagaimana keaguangan Ramadhan ” Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan di muliakanNYa. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal –amalmu diterima dan doa-doa mu di ijabahi. Bermohonlah kepada Allah Rabb mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing mu untuk melakukan puasa dan membaca kitabNya
( HR Ibnu Khuzaimah)
Rosullulah melihat keaguangan dan keutamaannya, maka dia pun mengajarkan bagi kita sebuah doa agar deru nafas kita ini, Allah takdirkan untuk menyambut sang tamu agung.
Ya Allah berikanlah keberkahan kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah umur kami di bulan Ramadhan (HR Ahmad dan Thabrani).
Begitu rindunya Rosullulah SAW. Dan para sahabat maka sahabatpun menyiapkan jasad mereka, rohaniah mereka, dan materi mereka, untuk berebut amal di bulan yang agung.
Bahkan Aisyah menceritakan jika menjelang Ramadhan, maka Rosullulah menjadi lebih dermawan dan meningkatkan intensitas ibadahnya, seakan tak ada beda Ramadhan dan bulan –bulan menjelang Ramadhan
Laksana seteguk air yang melepas dahaga, maka sahabatpun tak melewatkan moment Ramadhan dengan sebuah kesia-sian mereka berlomba meraih rahmat Allah dengan memperbanyak baca Al Quran dan Qiyamullail serta meningkatkan intensitas ibadah mereka.
Tidak hanya sahabat para Ulamapun mengagungkan nya dengan ibadah dan sujud ketulusan. Diceritakan Imam Asyafi’i mampu menghatamkan Al Quran selama bulan Ramadhan sebanyak 60 kali dalam sebulan...sungguh luar biasa...maka ketika Ramadhan meninggalkan mereka kerinduan mereka seakan menyeruak dan mereka merintih takut jika mereka tak akan menemuai sang tamu agung di masanya yang akan datang.
Inilah sahabat Rosul mereka tak menitikkan setetes kesia-siaan dalam waktu di kehidupannya, dengarlah sebuah petuah dari sang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang bagaimana kita seorang muslim memanfaatkan waktu-waktunya di helaan nafasnya:
” Tahun adalah batang pohon. Bulan-bulan adalah dahan-dahannya, dan hari-hari adalah ranting-rantingnya, jam-jam adalah daun-daun nya , dan nafas adalah buah-buah dari pepohonan itu, barang siapa nafas-nafasnya untuk kataatan maka buah nya adalah kebajikan dan kebaikan, Dan barang siapa yang nafas-nafasnya penuh dengan kemaksiatan maka buah nya akan pahit dan penuh kesesatan, semuanya akan kita panen nanti di hari pembalasan
maka sebelum kita memanen buah dari waktu kita mari kita tanami lahan waktu kita semasa masih di dunia ini dengan tanaman –tanaman kebajikan agar berbuah manis...amin
Coba tanyakan di dasar lubuk hati kita, ...kita pasti rindu hari-hari yang penuh makna,,,terkenang untuk diri kita dan orang lain .untuk itu mari kita siapkan di jauh hari sebelum Ramadhan menjelma...kita buat seakan Ramadhan telah hadir di rumah kita , di keluarga kita, di kalbu kita...masing-masing ...selain itu kita siapkan hal-hal yang memenuhi kepentingan pribadi kita seperti belanja, dll dari mulai saat ini...agar kelak di Bulan yang penuh ampunan kita tak akan terganggu oleh masalah-maslah duniawi kita yang telah cukup melelahkan jiwa kita ,,,kita hidupkan ruh-ruh dan sinaran hati kita dengan kedekatan kita kepada sang Maha pengampun .....jadikanlah Ramadhan kita seperti air pelepas dahaga, di tengah kehampaan jiwa yang terombang-ambing mehnah duniawi.
Sahabat kita belumlah terlambat, kesempatan masih ada, mari perbaiki diri. jadikan Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dari Ramadhan kita yang telah berlalu.....dan berdoalah semoga nafas ini masih menjelma di RamadhanMu yang sebentar lagie menyapa kita.......
Maka untuk semua sahabatku...... tak ada salahnya kita program aktifitas kita, menjelang Ramadhan sampai Ramadhan tiba. Ada beberapa tips dariku yang mungkin bagus buat kita semua.. .... meski banyak kekurangan .
1. Jadikan kedatangan bulan Ramadhan selalu menjadi saat yang sangat khusus. Kita berikan persiapan khusus pula di dalam menyambut kedatangannya seolah-olah kita tidak akan pernah lagi bertemu dengannya tahun yang akan datang.

2. Kita perbaharui niat dan komitmen kita masing-masing. Kita ingat-ingat lagi, apa yang sudah kita lakukan setahun yang lalu. Amalan-amalan baik apa saja yang boleh kita jadikan panduan di dalam menghadap kepada Allah. Kita berniat untuk menjadikan bahwa Ramadhan tahun ini haruslah lebih baik dari tahun lalu dan menjadi Ramadhan yang terbaik dalam umur hidup kita.

4. Usahakanlah untuk mulai puasa (menahan diri) dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

5. Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar.
Kita budayakan pula di kenderaan yang kita tumpangi baik di kereta, di bus atau di angkutan umum yang kita naiki apalagi di mobil peribadi kita dengan mendengarkan alunan tilawah al Qur-an. Di tempat pekerjaan, di tempat istirahat ataupun di kampus pun, jam istirahat kalau perlu untuk mendengarkan tilawah dengan memperhatikan etika untuk tidak mengganggu orang lain.

6. Dari budaya mendengarkan, kita tingkatkan menjadi budaya membaca. Bukankah besar sekali pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang membaca al Qur-an. Kemana-mana, di tas atau di saku kita, al Qur-an selalu tidak lupa menjadi barang yang tidak lupa untuk kita bawa. Kalau belum mampu membaca al Qur-an, kita canangkan dalam diri kita bahwa Ramadhan tahun ini untuk kursus membaca al Qur-an. Yang sudah bisa membaca, kita niatkan untuk mengkhatamkannya, insya Allah. Bahkan keluarga kita pun tidak luput. Isteri, anak-anak kita dan anggota keluarga yang lain untuk kita latih berinteraksi dengan al Qur-an. Pokoknya kita jadikan slogan diri kita, "Tiada hari tanpa al Qur-an". Karena di bulan mulia inilah, al Qur-an yang suci dan mulia diturunkan.

7. Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selain Al-Qur-an siap di bag, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya, begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan.

8. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu, apalagi perkataan yang disertai ghibah atau fitnah. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

9. Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kita kembalikan kepada pemiliknya. Sebelum Ramadhan tiba, bersihkan rumah kita agar seluruh penghuni rumah bisa merasa senang dan nyaman di dalam beribadah kepada Allah dan menghidupkan malam-malamnya. Kalau rumah kita kotor dan tidak rapi, selain menimbulkan penyakit juga bisa menyebabkan hati kita cepat menjadi sumpek dan cepat marah sehingga mengganggu kekhusyukan ibadah puasa kita.

10. Disamping membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari fikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.

11. Menjelang Ramadhan sampai Ramadhan tiba adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya. Janganlah takut bahwa harta kita akan berkurang, karena harta kita yang sesungguhnya di hadapan Allah adalah sebesar infaq yang kita keluarkan di jalan Nya. Sediakanlah anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari berpuasa.

12. Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.

13. Alangkah bagusnya apabila kita meminta maaf daripada orangtua menjelang bulan Ramadhan. Kalau sudah tiada maka ziarah ke makam orangtua itulah terlebih baik dilakukan di bulan yang mulia ini. Minta ampun untuk mereka kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita. Suami-isteri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".
(Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

14. Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti saudara-mara dan ahli keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahim. Termasuk silaturahim kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang dhaif yang sengsara. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang dhu''''afa.

15. Pada saat bulan Ramadhan, jadual waktu makan kita, tidur dan segala aktiviti kita akan berubah, yang secara automatik akan berpengaruh dengan tubuh kita, oleh karena itu diperlukan persiapan fizik yang utama sehingga perubahan jadual aktiviti tersebut tidak mengurangi mutu kerja kita. Janganlah puasa Ramadhan ini dijadikan kambing hitam untuk menjadi sebab penurunan mutu kerja kita.

Sahabat ku ...yang dimuliakan oleh Allah, kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita. Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau kita dililit hutang piutang, maka Allah adalah Dzat Maha Kaya yang menjanjikan terkabulnya terkabulnya doa, dilunasiNya apa yang kita perlukan.

Karenanya sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria, tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan Maghrib berkumandang, maka itulah saat syaitan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri jadi orang yang layak dijamu oleh Allah.

"Ya Allah Dzat Yang Maha Agung, jadikanlah Ramadhan kami dan kaum Muslimin tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ya Allah Dzat Maha Mulia, anugerahkanlah kepada kami dan kaum Muslimin seluruh keutamaan dan kemuliaan yang ada di dalamnya tanpa kecuali. Akhir nya dahaga akan segera terobati.... Amin.
" Wallahu a,lam Bis sowab…........
khairul A.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes