Banyak hal yang terjadi dalam hidup ini. Terkadang kita sendiri sampai lupa hal-hal apa saja yang telah kita alami, meskipun sebenarnya otak manusia memiliki kemampuan dan memori ingat tanpa batas.
Jika kita telisik lebih dalam dengan sebuah perenungan hidup yang selama ini kita jalani, maka ada momen dimana kita coba ingin mencari tahu apa sebenarnya tujuan dalam hidup kita ini. Banyak pertanyaan yang akan muncul mengikuti perenungan yang kita lakukan tersebut. Mengapa hidup ini terasa begitu pelik, begitu sulit, namun di sisi lain mengapa ada orang yang hidupnya nampak begitu enak, begitu bahagia. Mulailah dari sini terjadi kesenjangan dan kehampaan yang mulai kita rasakan.
Kali ini anda akan saya ajak sedikit melakukan perenungan dan merefleksikan lebih dalam dengan fikiran jernih mengenai pengalaman hidup serta kejadian yang telah, sedang, maupun akan anda jalani dalam karir anda di dunia selaku khalifahnya Allah S.W.T
Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda pembaca sekalian..;
1. Pernahkah anda merasa kesepian di tengah keramaian bermasyarakat selama ini?
2. Pernahkah anda merasa menjadi orang yang paling menderita, entah karena putus cinta, tidak punya uang, ataupun alasan-alasan lainnya?
3. Pernahkah anda mengalami kegelisahan tak menentu yang bahkan anda sendiri tidak begitu mengetahui apa penyebabnya?
4. Pernahkah anda merasa takut harta anda hilang dan tidak bisa makan ketika hendak berderma atau bersedekah?
5. Pernahkan terbesit perasaan dan pemikiran takut miskin ketika anda memberi?
Cukup anda jawab dalam hati saja, sesungguhnya masih banyak lagi pertanyaan yang pun saya fikir hampir bisa dibilang serupa tujuannya dengan pertanyaan yang saya ajukan tersebut, jadi saya rasa cukup lima pertanyaan itu saja sebagai penggelitik hati dan fikiran anda!!!
Hidup kita di dunia ini, mulai dari kita lahir sampai esok ketika kita pun meninggal sudah ada yang mengaturnya kawan. Di bumi ini kita hanya dituntut untuk berusaha (berikhtiar) dan mengerjakan seluruh perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Layaknya murid sekolah yang setiap akhir semester ada ujian dan setiap latihan ada uji cobanya, maka kurang lebih seperti itulah kita di madrasah kehidupan dunia ini. Kitalah muridnya yang menjalani ujian, kitalah muridnya yang mengerjakan uji coba kelayakan, dan kita pulalah muridnya yang kelak akan menuai hasil dari jerih payah kita ketika menabur dan menanam benih di dunia ini walaupun mungkin tidak dapat kita tuai hasilnya di dunia kala kita masih hidup bisa jadi kelak balasan itu akan kita terima di akherat.
Gelisah, ketakutan, siapakah yang membuat kita merasa demikian? siapakah yang memberikan perasaan itu?
Ya, jawabannya adalah Allah S.W.T
Bukankah Allah mengatakan bahwa kita akan diuji dengan rasa takut, kekurangan buah dan makanan dan lain lain. Tapi itu semua bukanlah dilakukan tanpa ada tujuannya. Allah ingin menguji kita apakah layak untuk naik tingkat atau belum!!!
Pelajaran kali ini saya dapatkan dari QS. Surat Al Fath Ayat 4.
Di tengah hiruk pikuk dan polemik keduniawian yang kita alami dan kita jalani. Allah telah jauh-jauh hari menurunkan ayat ini sebagai penguat dan referensi bagi kita semua (saya sarankan bukalah dan baca juga terjemahannya dari ayat 1 hingga terakhir) dalam menghadapi segala sesuatu di dunia ini.
Dan seperti yang dikatakan Rasulullah di akhir hayatnya bahwa akan selamat kalian hingga akhir zaman bila berpegang teguh pada dua hal:
1. Al Qur'an
2. Sunnah
Selain itu mengutip juga dari ceramah Ust. Yusuf Mansur yang juga terkenal dengan konsep sedekah yang selalu didengungkannya dimanapun ia berada, bahwasanya untuk merubah keadaan dan nasib itu selain ibadah wajib yang memang harus dilakukan maka ada 3 (tiga) hal lainnya yang juga harus anda lakukan, apa itu???
TAHAJUD - DHUHA - SEDEKAH
Ketiga hal itu menjadi konsep atau jurus jitu utama yang pula harus anda lakukan untuk merubah nasib anda ke arah yang lebih positif insyaallah.
Tidak usah anda hiraukan dan risaukan berkenaan dengan hasil, yang penting prosesnya anda jalani dengan baik dan berkualitas, maka hasilnya akan mengikuti kelak sesuai dengan proses yang anda lakukan dan anda jalani tersebut.
Jangan berfikir dengan batasan logika manusia, bawalah Allah kemanapun anda pergi, dimanapun anda berada, apapun yang anda lakukan, dengan begitu maka Allah pula lah yang akan membawa anda melampaui logika yang anda tidak bisa tembus menggunakan logika manusia.
Luar biasa dahsyat, baru berbicara konsep dan refleksi via indra pendengar saja saya sudah kembali bersemangat. Apalagi bila ini benar-benar dilakukan dan hasil luar biasa itu pun dapat pula dirasakan dan dibagi kepada sesama, bukankah itu merupakan hal luar biasa yang tak kan mampu terlukiskan dengan kata-kata.
Ok, selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
0 komentar :
Posting Komentar