Fenomena tahunan yang selalu menjadi penghias dalam dunia pendidikan, mulai dari ujian nasional sampai pada ceremonial kelulusan (bagi yang lulus). Tak ayal yang paling mencolok
dan hampir di semua tempat sama adanya yaitu aksi coret-coret serta konfoi rombongan siswa SMA/Sederajat yang pada saat pengumuman hasil ujian nasional (UN) dinyatakan LULUS.Jalan-jalan penuh sesak oleh konfoi para siswa ini, seakan menjadi presiden sehari yang konfoinya tak tergubris oleh keramaian masyarkat pengguna jalan lainnya serta kawalan polisi yang siap siaga mengamankan jikalau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Namun adakah yang berfikir apakah sebenarnya yang melatarbelakangi aksi tersebut sehingga dapat terjadi dan seolah menjadi rukun yang harus ditunaikan manakala pengumuman kelulusan telah terwartakan? Menurut saya banyak hal yang bias dijadikan alasan kenapa hal tersebut kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses peluapan kelulusan tersebut, antara lain: • Ketakutan tak menentu ketika menjalani UN • Hura-hura semata • Ikut-ikutan teman • De el el Yang manakah alas an sebenarnya hanyalah mereka yang tahu. Ketika baru masuk bangku SMA/Sederajat, rasanya senang bukan kepalang karena kini sudah mulai memasuki masa remaja yang dimana pada saat-saat itulah fenomena “Alam Remaja” memuncak. Mulai dari mode berpakaian, cara berdandan, pasangan, sifat terpendam mulai dikeluarkan, dan sebagainya. Saat naik kelas, kini mulai terasa bahwa kini hari sudah semakin dekat dengan “MOMOK” dalam sekolah yang bernama Ujian Nasional (UN), hingganya mulai hiat belajar meski masih sering membandel. Nah, ketika naik ke bangku kelas 3 (tiga) SMA/Sederajat, di sinilah mulai gerak-gerik kegelisahan mulai kentara. Apakah bias lulus atau tidak? Apakah akan sulit atau mudah? Dan kegelisahan-kegelisahan lainnya yang kian dekat dengan UN kian memuncak hingga ada kalanya mulai susah tidur memikirkannya. Banyak cara dilakukan agar dapat lulus dari jaring-jaring Ujian Nasional, mulai dari yang menggiatkan belajar baik belajar bersama maupun sendiri, ada yang memanggil guru privat, ada yang ke paranormal, ada yang santai-santai saja, bahkan sampai menyiapkan kunci jawaban untuk Ujian nasional yang didapat dari banyak sumber, terutama di zaman sekarang ini ada Profesor Google yang hamper tidak ada yang tidak diketahuinya. Lalu masuk kategori yang bagaimanakah anda dahulu?? Banyak jenis dan cara para siswa/siswi ini dalam meluapkan kegembiraan dalam suasana kelulusan tersebut, antara lain: • Coret-coret seragam • Kebut-kebutan di jalan • Gunting baju, androk, celana, jilbab • Minum minuman keras alias mabok • Dan lain-lain Meskipun sudah dilarang baik dari pihak sekolah maupun pihak kepolisian agar tidak melakukan aksi2 tersebut, tetapi tetap saja dilakukan. Meski pun sebenarnya tidak ada yang tau pasti dan jelas dari mana asal muasalnya tradisi tersebut bermula dan berkembang. Seperti kebanyakan mereka yang lulus hari ini, dan berkumpul dengan teman-teman merayakan kelulusan mereka. Yang penting happy bro…!!! Tidak ada yang keritis terhadap bagaimana proses kelulusan itu diperoleh, yang penting bisa lulus aja deh, kurang lebih seperti itu…
0 komentar :
Posting Komentar