Tahun 2014
menjadi sebuah titik tolak perubahan baru yang dielu-elukan banyak masyarakat
dan tokoh kenamaan nasional. Mengawali catatan awal tahunnya telah banyak
polemic serta bumbu kehidupan yang terjadi. Mulai dari prihal percintaan,
kekeluargaan, pekerjaan, senang, kecewa, bahagia, kemalangan, dan banyak hal
lainnya.
Saat ini
santer berita tentang hilangnya sebuah pesawat super canggih milik maskapai
penerbangan negara Malaysia. Bagaimana bisa sebuah pesawat supercanggih hilang
bak ditelan bumi begitu saja. Bahkan dengan bantuan peralatan super canggih
dari banyak negara sahabat dan negara-negara lainnya pun tak memberikan angin
segar yang signifikan dalam proses penemuan dimana lokasi pesawat tersebut saat
ini berada.
Aneh sekali
rasanya jika kita fikir menggunakan logika sederhana manusia. Banyak rumusan
serta argument mengarahkan kepada pembajakan, atau hal lainnya sehingga membuat
raibnya pesawat tersebut. Tuduhan-tuduhan miring pun sempat dialamatkan kepada
beberapa orang yang berada di pesawat tersebut termasuk juga sang pilot pesawat
dengan nomor penerbangan MH 370 tersebut. Rasanya sungguh tidak adil, karena
bukti-bukti belum lengkap namun tudingan miring malah mencuat ke permukaan dan
kemudian terekspos oleh media.
Waktu
pencarian yang kemudian memakan waktu sangat lama kemudian pula menjadi
penyebab para keluarga penumpang pesawat tersebut makin frustasi apalagi
ditambah belum adanya kejelasan mengenai nasib para keluarga mereka yang
sebelumnya menaiki pesawat tersebut dengan tujuan penerbangan ke Beijing dari
Malaysia.
Dimanakah
teknologi supercanggih yang selama ini digembar-gemborkan beberapa negara
adidaya. Tidakkah mereka ada rasa iba untuk membantu pencarian, ataukah ini
adalah sebuah konspirasi, entahlah, semakin difikirkan dengan tanpa data-data
penguat membuat imajinasi saya semakin liar berfikir.
Kemudian
adapula cerita tentang seorang selebriti yang kemudian menghapus nama belakang
keluarga pada namanya lantaran merasa diacuhkan serta tidak diperdulikan oleh
kakak (saudaranya) yang notabene telah menjadi artis besar kenamaan tanah air.
Sungguh malang nasib artis tersebut, bahkan untuk membesarkan namanya sendiri
pun tidak mampu sehingga mengiba bantuan sang saudari yang lebih tenar untuk
ikut mengangkat dirinya dalam karir keartisan. Tidakkah terfikirkan mungkin
saja dirinya kurang menjual dalam sudut pandang dunia hiburan tanah air yang
sebagaimana diketahui bersama saat ini telah dihuni banyak artis pendatang baru
dengan suara yang bagus serta fisik yang aduhai.
Kemudian tak
hanya sampai disitu saja. Beberapa saat lagi perhelatan panggung politik akan
kian memanas seiring mendekatnya hari H pesta demokrasi di negara Indonesia
ini. Pemilu disana-sini mengakibatkan kegaduhan luarbiasa. Ada yang tiba-tiba
menjadi sosok yang sangat peduli dengan masalah sosial, tatanan hidup,
kesejahteraan, serta masalah sosial lainnya. Padahal selama ini mereka entah
dimana keberadaannnya dalam kontribusi tata negara serta pendampingan kemajuan
bangsa.
Berbicara
panjang lebar dengan mulut besar menebar janji-janji manis telah sangat
dipahami oleh rakyat. Terlebih lagi saat mereka kemudian terpilih tidak
memberikan sumbangsih nyata dalam kemajuan bangsa apalagi kesejahteraan sosial
serta kemajuan pendidikan generasi penerus bangsa secra adil dan transparan.
Bagaiamana
tidak, kerap kali dalam siaran berita televise mereka yang tersorot kamera
tertidur pulas dalam rapat penting, mangkir, dan yang paling mengenaskan adalah
korupsi merajalela tanpa henti. Hah, itukah wajah wakil rakyat???
Sungguh
memalukan sekali, mereka yang dulunya berkampanye anti korupsi serta seolah
sangat suci, ternyata malah terlebih dahulu masuk penjara akibat KORUPSI yang
mereka lakukan.
Begitu
sulitnya mendapatkan orang baik sehingganya membuat banyak kalangan pesimis
kepada siapapun tokoh yang akan maju dalam pesta demokrasi yang ada.
Kita doakan
saja semoga negeri kita semakin baik setiap waktunya dalam proses menjadi sosok
adidaya yang terhormat serta terpandang di mata dunia.
0 komentar :
Posting Komentar