Beberapa hari ini santer diberitakan mengenai penyerangan serta pengerusakan pada sebuah sekolah di sukabumi, menurut kabar yang beredar prilaku ini dipicu akibat tewasnya pelajar lainnya oleh siswa sekolah yang dirusak tersebut.
Kendati sudah dilakukan upaya perdamaian terhadap dua sekolah yang bertikai oleh Muspida Sukabumi, aparat keamanan dari TNI dan Polri masih melakukan penjagaan ketat di SMK Negeri Pertanian dan SMK Lodaya.
Berdasarkan pantauan Senin (18/11/2013), aktivitas belajar mengajar di dua sekolah diliburkan. Kabarnya, proses belajar mengajar dihentikan selama seminggu sambil menunggu proses pemulihan gedung.
Sementara suasana di perkampungan korban penyerangan yang mengakibatkan 45 rumah rusak, juga masih terus dijaga oleh aparat gabungan. Sebagian warga sudah pulang ke rumah masing-masing namun masih ada yang mengungsi.
Seperti diberitakan, pasca-tewasnya empat pelajar SMK Negeri Pertanian dan penyerangan terhadap SMK Lodaya di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pihak Muspida Sukabumi turun tangan dengan memediasi dua sekolah di Pendopo Sukabumi pada Minggu kemarin siang.
Bupati Sukabumi, Sukma Wijaya, mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan, para alumni dan guru dari dua pihak sepakat agar persoalan tewasnya empat pelajar SMK Negeri Pertanian dan penyerangan SMK Lodaya diselesaikan secara hukum. Kedua pihak juga sepakat untuk menjaga kedamaian dan meredam aksi saling balas.
Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Heri Suheri, menambahkan, pihaknya sudah menangkap tujuh orang terkait kasus penyerangan dan perusakan pada Sabtu, 16 November 2013. Tidak menutup kemungkinan, jumlah pelaku akan bertambah sesuai perkembangan penyelidikan.
Sementara dalam kasus penganiayaan hingga menewaskan empat siswa SMK Negeri Pertanian, pihaknya sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Dari peristiwa ini kita bisa melihat dan berkaca sampai sejauh mana kualitas pelajar dan dunia pendidikan yang ada di Indonesia meskipun itu bukan wajah seutuhnya dari dunia pendidikan yang ada namun cukup untuk menorehkan coretan hitam pada wajah pendidikan yang ada.
Kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak berlarut-larut dan menyebar serta merebak ke berbagai daerah.
Berdasarkan pantauan Senin (18/11/2013), aktivitas belajar mengajar di dua sekolah diliburkan. Kabarnya, proses belajar mengajar dihentikan selama seminggu sambil menunggu proses pemulihan gedung.
Sementara suasana di perkampungan korban penyerangan yang mengakibatkan 45 rumah rusak, juga masih terus dijaga oleh aparat gabungan. Sebagian warga sudah pulang ke rumah masing-masing namun masih ada yang mengungsi.
Seperti diberitakan, pasca-tewasnya empat pelajar SMK Negeri Pertanian dan penyerangan terhadap SMK Lodaya di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pihak Muspida Sukabumi turun tangan dengan memediasi dua sekolah di Pendopo Sukabumi pada Minggu kemarin siang.
Bupati Sukabumi, Sukma Wijaya, mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan, para alumni dan guru dari dua pihak sepakat agar persoalan tewasnya empat pelajar SMK Negeri Pertanian dan penyerangan SMK Lodaya diselesaikan secara hukum. Kedua pihak juga sepakat untuk menjaga kedamaian dan meredam aksi saling balas.
Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Heri Suheri, menambahkan, pihaknya sudah menangkap tujuh orang terkait kasus penyerangan dan perusakan pada Sabtu, 16 November 2013. Tidak menutup kemungkinan, jumlah pelaku akan bertambah sesuai perkembangan penyelidikan.
Sementara dalam kasus penganiayaan hingga menewaskan empat siswa SMK Negeri Pertanian, pihaknya sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Dari peristiwa ini kita bisa melihat dan berkaca sampai sejauh mana kualitas pelajar dan dunia pendidikan yang ada di Indonesia meskipun itu bukan wajah seutuhnya dari dunia pendidikan yang ada namun cukup untuk menorehkan coretan hitam pada wajah pendidikan yang ada.
Kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak berlarut-larut dan menyebar serta merebak ke berbagai daerah.
0 komentar :
Posting Komentar