Jangan pernah takut untuk bermimpi, namun jangan terlena hanya dengan impian, karena hidup tak selamanya malam. Masih ada pagi untuk menapakkan kaki, ada siang untuk berjuang, dan hari esok yang menantikan setiap impian dihadirkan menjadi kenyataan ***** MATI!!! SUDAH PUNYA BEKAL APA? *****Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses ***** Untuk mencapai tujuan diperlukan semangat, usaha dan kerja keras ***** Seorang pria barulah lengkap sebagai seorang pria bila ia telah menanam pohon, memiliki anak, dan menulis buku ***** Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendiri. Bila kita saja sudah berusaha menjadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita ***** Menilai itu dari apa yang kita rasakan, bukan dari apa yang kita lihat. Karena tidak semua yang kita lihat itu benar ***** Bila tak mampu membahagiakan orang yang dicintai, maka setidaknya janganlah menjadi penyebab kesedihan baginya ***** Melupakan orang yang pernah anda cintai, sesulit mengingat orang yang tidak pernah anda kenal ***** Hidup itu simple: Kalau sedih maka tersenyumlah dan kalau bahagia maka tertawalah ***** Cinta sejati adalah ketika kita justru mampu membiarkan orang yang kita cintai terus menjadi seperti dirinya apa adanya, bukan merubahnya menjadi seperti apa yang kita inginkan darinya ***** Jenius adalah manakala ia mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit *****

Minggu, 27 Juli 2014

syukur


Ramadhan 1424 H sebentar lagi akan berlalu meninggalkan kita.
Banyak pelajaran dan pengalaman yang saya peroleh dalam waktu singkat kali ini.

Wahai para pengejar mimpi, apa kabar kalian semua??
Sudah sejauh mana impian kalian dapat kalian capai??

Ada beberapa hal yang kuperoleh kali ini, yang sebenarnya secara teori aku telah mengetahuinya, namun secara praktiknya aku pun belum lulus uji…
Hehehehe

Apa itu?
Itu adalah konsep “SYUKUR”

Selama ini bahkan di bangku kuliah pun aku telah mengetahuinya, namun ternyata begitu banyak hal dalam hidupku ini yang tidak aku syukuri.

Begitu banyak nikmat yang terlewat begitu saja seolah tiada arti dan tak kusyukuri sama sekali.
Ya Rabb, ampuni aku ini yang dengan angkuh dan sombongnya tak menyadari dan tak mensyukuri nikmat-Mu.

Aku mengejar obsesi hidupku dengan begitu angkuhnya mungkin selama ini. Tanpa kusadari ternyata begitu banyak pula yang tak kusyukuri. Mulai dari keluarga yg luar biasa, orang tua, adik-adikku yang begitu gigih dan luar biasa, nikmat sehat, nikmat iman, nikmat Islam, dan masih banyak nikmat-nikmat lainnya.
Dan tak satu pun yang kusyukuri selama ini.

Papaku beberapa waktu yang lalu pernah berkata kepada kami anak-anaknya:
“Saat ini kita telah berbeda dengan dulu, perahu yang selama ini kita naiki untuk berlayar telah kita hancurkan sebelum kita sampai ke tepi. Jadi, jika kita ingin hidup dan terus maju maka berenanglah hingga tepian”
Bukan tanpa alasan ia mengatakan kalimat tersebut, aku sangat tahu dan  sangat menyadarinya.
Terimakasih Ya Rabb, Kau memberikan ayah yang begitu kuat dan tegarnya menghadapi ujian hidup ini.

Aku sangat ingin membawa kedua orang tuaku berangkat haji bersama dalam keadaan sehat wal afiat. Kemudian menyekolahkan kedua adikku hingga jenjang pendidikan tertinggi.
Aku sangat berharap kedua adikku menjadi orang hebat, sukses dalam karir dan keluarga, kaya, sejahtera, serta menjadi kebanggaan nusa bangsa serta keluarga.
Amiiiin…………

Aku tidak tahu masa depanku akan seperti apa dan bagaimana, aku tak tahu apa dan bagaimana rencana Allah untukku, namun itu semua bukan berarti aku harus putus asa dan jatuh dalam kehidupan dunia.

Aku yakin bahwa setiap apa yang kita lakukan pasti mendapatkan balasan baik secara langsung maupun tidak langsung, cepat atau lambat.

Memang benar aku pun seringkali berkata dalam hati, ya Allah, selama ini aku tidak banyak tingkah, ibadah insyaallah aku taati, namun di luar sana aku melihat bahwa orang-orang yang justru lalai kepadamu, banyak membuat kerusakan malah bisa hidup bahagia dan dengan begitu enaknya menjalani hidup. Mengapa???

Kemudian aku disadarkan oleh seorang ustad yang selama ini kukenal, dalam sebuah momen aku bersilaturrahim ke kediaman ustad ini. Berbincang, aku pun kemudian mencurahkan keluh kesahku kepadanya. Dengan indahnya ia memberikan dukungan serta nasehat kepadaku.
Aku pun akhirnya sadar bahwa kehidupan dunia ini adalah wadah belajar, berbakti serta mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat kelak.

Allah berfirman dalam al-qur’an bahwa manusia akan diuji dengan 3 hal dalam hidupnya yakni ketakutan, kekurangan buah-buahan dan harta.
Barang siapa yang mampu lulus dengan baik dari ujian tersebut akan mendapatkan kenaikan kelas yakni ditinggikan derajatnya (….insyaallah….)

Pun saat kuliah dulu dosenku pernah mengatakan bahwa barang siapa mengejar dunia maka ia tak akan pernah mendapatkannya, namun barang siapa mengejar akhirat dengan keridhoan Illahi maka dunia akhiratlah yang akan didapatkannya.

Mengapa demikian? Karna Allah adalah sumber dan akhir dari segala apapun itu.

Jikalau jalan dakwah agama ini begitu mudah maka pasti banyak yang masuk dan bertahan di dalamnya, untuk itulah setiap insan pasti mendapatkan ujian berdasarkan kadar keimanan mereka masing-masing yang tujuannnya adalah untuk mensortir dan memilah-milah mana yang terbaik, mana yang baik, mana yang perlu banyak perbaikan agar layak. Layak untuk apa, layak atas apa? Layak menurut penilaiaan Sang Illahi Rabbi dalam kategori yang telah Ia tentukan.

Nah, konsep syukur yang diawal kita bicarakan ada dalam poin ini, begitu pentingnya bersyukur itu karena Allah mengatakan “Barang siapa yang bersyukur atas nikmat-Ku maka akan Kutambah nikmat baginya”
Yakinlah bahwa segala yang terjadi dalam hidup kita ini telah ada yang mengaturnya, tak mungkin kita dibiarkan, ditelantarkan begitu saja.
Tugas kita adalah berdoa memohon petunjuk dan kemudian berusaha semaksimal dan sebaik mungkin yang kita bisa kemudian menyerahkan perjalanan serta hasil akhirnya pada Yang Kuasa.

“Sesungguhnya semuanya berasal dari Allah dan kepada Allah lah kita pun akan kembali”


0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes