Hahh!!!
Mungkin tulisan kali ini lagi-lagi Nampak layaknya seorang ABG yang sedang gandrung membicarakan prihal cinta dan mencintai.
Tapi saya katakan, maybe yes maybe no …..
Silahkan anda berasumsi sendiri. Saya hanya ingin mengatakan bahwa menulis itu bukanlah mengenai satu tema atau idealisme saja, ada yang namanya motivasi, ada yang namanya tujuan, ada yang namanya kontinyuitas, ada pula yang namanya ekspresi.
Tentu kali ini saya ingin katakana kepada anda bahwa, ada hal menarik untuk dibicarakan mengenai berbagi hal dalam hidup ini yang tentu saja anda pun merasakan atau mengalaminya atau bahkan sekedar mendengarnya serta mengamati dari orang lain di lingkungan anda.
Bukan karena belakangan ini saya sering sekali berinteraksi dengan para pecinta, atau bukan pula karena belakangan ini saya lebih kerap bertemu dengan orang-orang yang lebih banyak membicarakan perihal cinta dan percintaan.
Hahahaha……!!!!
Apakah anda pernah menemukan bahwa seorang lelaki memiliki banyak wanita di sisinya?
Atau justru sebaliknya seorang wanita dengan segudang lelaki yang entah pacarnya, selingkuhannya atau hanya sekedar teman saja???
Pernah???
Hemm….
Namun kali ini bukan itu yang akan kita bahas spesifik kawan, maaf….
Hehehe
Maaf bagi kaum saya (kaum laki-laki), karena kali ini tentang kaum laki-laki yang akan menjadi bintang utama dalam padanan kata dan kalimat dalam setiap paragraph yang ada di artikel saya kali ini.
Silahkan nikmati bacaan kali ini, posisikan anda dengan senyaman mungkin untuk membacanya…
Okay!!!
Dalam dunia percintaan, seorang lelaki tak cukup mudah untuk begitu saja suka atau jatuh cinta dengan seorang wanita (tidak mudah jatuh cinta untuk cinta yang sebenarnya, bukan sekedar senang-senang saja tentunya).
Dari bait sebuah lagu yang pernah saya dengar bahwa, ini nih bait lagunya_:
Aku bisa membuatmu
Cinta kepadaku
Meski kau tak pernah
Mencintaiku…
Biar saja waktu
Yang kan menjawab
Semua padamu…
Dan itu ada benarnya juga menurut saya.
Seorang laki-laki memiliki kemampuan istimewa yang entah darimana datangnya (mungkin kemampuan keturunan dari arjuna), untuk menaklukan hati wanita. Nah, kemampuan inilah yang terkadang jika laki-laki tersebut tidak mampu mengendalikannya maka kemampuan ini membuatnya mampu memiliki banyak takhlukan (maaf jika kata-katanya terlalu pedas untuk beberapa orang).
Tapi percayalah, seorang pria sejati tidak akan melakukan itu (maybe…)
Seorang pria sejati tidak mencintai banyak wanita, pria sejati hanya akan mencintai seorang wanita saja dengan sejuta cara untuk menunjukkan betapa besar cintanya kepada sang wanita pujaannya itu.
Tapi jangan bangga diri dengan membalas rasa cinta yang sejati itu dengan hal sebaliknya, karena cinta pun dapat berubah haluan kawan, camkan itu.
Ada beberapa hal yang dapat saja menjadi lem perekat dalam kesempurnaan sebuah hubungan percintaan, namun hal itu apabila:
Pertama ; Cinta karena Allah
Ya, tentu saja cinta karena Allah atau apapun Tuhan anda maka cinta yang dilandasi keikhlasan karena-Nya maka itulah yang akan tetap menjaga cinta itu hingga akhir hayat dan ambang batas cinta keduanya di dunia ini. Sadarilah bahwa apapun yang anda lakukan dan anda alami di dunia ini tak luput dari kuasa-Nya bahkan daun yang jatuh pun tak lepas dari seizin-Nya kan. Dari sebuah buku karya seorang penulis favorit saya dalam bukunya “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”. Maka itulah filosofis yang harus kalian ketahui wahai para pecinta sejati (oh iya, buku itu karya Tere Liye). Temukan filosofis cintamu sendiri, maka itu akan menjaga kalian tetap pada jalur cinta yang telah kalian sepakati (hehehe….)
Kedua ; Kejujuran
Ada yang bilang bahwa, “cinta hadir karena perkenalan, bersemi karena perhatian, bertahan karena kesetiaan. Dan cinta bisa gugur karena kebohongan”. So, please don’t lie. Jadi, buatlah kesepakatan dalam dirimu sendiri akan pentingnya kejujuran dalam menjalani sebuah hubungan bahkan dalam menjalani kehidupan ini kawan. Mungkin di lain pihak anda melihat yang sedikit nakal dan bermain-main dengan kejujuran nampak enak, bahagia, kaya, atau Nampak sejahtera. Namun yakinlah bahwa itu semua hanya kulit luarnya saja. Don’t judge the book from the cover.
Ketiga ; Komitmen sejati
Hemmm….
Jangan bilang kata-kata ini sok ya. Karena komitmen sejati itu akan muncul seiring dengan kedewasaan serta kematangan berfikir seseorang. Jika orang itu belum mencapai kedewasaan dan kematangan dalam berfikir maka yang terjadi hanyalah ketegangan dan keributan-keributan saja tanpa solusi yang solutif. Bagaimana ciri orang yang sudah mencapai kematangan itu?? Banyak cara kawan untuk mengetahuinya, tapi mungkin salah satu cirinya adalah tidak suka rebut dalam menyelesaikan masalah dan mungkin akan agak menghindari bersuara tinggi atau berteriak-teriak dalam bicara (hehehehe, silahkan cari tau sendiri ya…..). Saya sarankan pada anda, kalau ada orang yang sudah menyatakan komitmennya dan menurut anda dia adalah orang yang tepat maka jangan lama-lama berfikir lagi dan jangan pernah sia-siakan orang itu kawan.
Keempat ; kesadaran diri akan hakikat hidup manusia
Nah, yang kali ini agak teoritis yah sepertinya (hahahaha…..)
Hakikat hidup manusia ini akan menyelamatkan anda dari fikiran-fikiran negative yang mungkin timbul akibat berbagai pengaruh serta interaksi anda dalam kehidupan bermasyarakat. Milikilah hakikat hidupmu kawan, pelajarilah mengapa kau diciptakan di dunia ini. Dari seorang motivator dunia yang saya baca melalui buku karyanya saya ketahui bahwa “manusia diciptakan sebagai alat untuk mewujudkan keinginan Tuhan”, kata-kata ini saya peroleh dari buku berjudul LIFE WITHOUT LIMMIT karya NICK VUJICICK. Thanks nick, I got multi power from your book….
Kelima ; Martabat
Ya, anda tidak salah melihat, saya memang menulis MARTABAT. Jangan berfikir ini terlalu kolot atau terlau idealis pula kawan. Banyak orang mempertahankan sebuah hubungan karena latar belakang harga diri atau martabat diri dan keluarganya.
Eits…. Ini bukan cerita film kerajaan ya (hahahaha……)
Martabat sering kali justru menjadi factor X namun sangat kuat dalam kaitannya mempertahankan hubungan yang mungkin ia sendiri tak menginginkannya. Mungkin sebagian film-film yang anda lihat di televisi itu diangkat atau terinspirasi dari cerita atau kisah di dunia nyata ya…!!!
Mereka yang masuk ke dalam golongan ini kebanyakan menjalin hubungan diawali dengan perjodohan atau rasa hormat kepada orang tua, sehingga timbul pemikiran untuk tidak mengecewakan mereka yang disayangi dan dihormati itu, lalu bertahanlah hubungan itu hingga mungkin suatu saat hubungan itu akan terpisah dengan sendirinya. Entah mungkin dengan kematian atau dengan perpisahan. Dari film bollywood yang saya tonton (hahahaha…..kebanyakan nonton film bollywood kalik ya), yang judulnya “Jab Tak hai jaan” ada pelajaran yang saya petik kawan. Anda ingin tahu pelajaran apa itu??
Say yess if you want to know it….!!!!
Hehehehe
Pelajaran yang saya petik dari film itu salah satunya adalah;
“setiap cinta punya waktu,
Dan waktu bukan milik kita,
Waktu hanya milik-Nya….
Maka temukanlah
Kapan waktu untuk cinta sejatimu
Akan kau miliki,
Forever…..
Not just for a moment,
But
Sepanjang hayatmu…”
Nah, sebagai penutup saya ingin katakana kepada anda
“Jadilah pria sejati yang menyintai wanitanya sebagaimana anda menyintai diri anda sendiri. Jangan pernah membuatnya menangis jika anda tak bisa membuatnya tertawa. Jika anda belum bisa membahagiakannya, maka setidaknya jangan menyakitinya dan membiarkannya meneteskan air mata…”
Bukan karena belakangan ini saya sering sekali berinteraksi dengan para pecinta, atau bukan pula karena belakangan ini saya lebih kerap bertemu dengan orang-orang yang lebih banyak membicarakan perihal cinta dan percintaan.
Hahahaha……!!!!
Apakah anda pernah menemukan bahwa seorang lelaki memiliki banyak wanita di sisinya?
Atau justru sebaliknya seorang wanita dengan segudang lelaki yang entah pacarnya, selingkuhannya atau hanya sekedar teman saja???
Pernah???
Hemm….
Namun kali ini bukan itu yang akan kita bahas spesifik kawan, maaf….
Hehehe
Maaf bagi kaum saya (kaum laki-laki), karena kali ini tentang kaum laki-laki yang akan menjadi bintang utama dalam padanan kata dan kalimat dalam setiap paragraph yang ada di artikel saya kali ini.
Silahkan nikmati bacaan kali ini, posisikan anda dengan senyaman mungkin untuk membacanya…
Okay!!!
Dalam dunia percintaan, seorang lelaki tak cukup mudah untuk begitu saja suka atau jatuh cinta dengan seorang wanita (tidak mudah jatuh cinta untuk cinta yang sebenarnya, bukan sekedar senang-senang saja tentunya).
Dari bait sebuah lagu yang pernah saya dengar bahwa, ini nih bait lagunya_:
Aku bisa membuatmu
Cinta kepadaku
Meski kau tak pernah
Mencintaiku…
Biar saja waktu
Yang kan menjawab
Semua padamu…
Dan itu ada benarnya juga menurut saya.
Seorang laki-laki memiliki kemampuan istimewa yang entah darimana datangnya (mungkin kemampuan keturunan dari arjuna), untuk menaklukan hati wanita. Nah, kemampuan inilah yang terkadang jika laki-laki tersebut tidak mampu mengendalikannya maka kemampuan ini membuatnya mampu memiliki banyak takhlukan (maaf jika kata-katanya terlalu pedas untuk beberapa orang).
Tapi percayalah, seorang pria sejati tidak akan melakukan itu (maybe…)
Seorang pria sejati tidak mencintai banyak wanita, pria sejati hanya akan mencintai seorang wanita saja dengan sejuta cara untuk menunjukkan betapa besar cintanya kepada sang wanita pujaannya itu.
Tapi jangan bangga diri dengan membalas rasa cinta yang sejati itu dengan hal sebaliknya, karena cinta pun dapat berubah haluan kawan, camkan itu.
Ada beberapa hal yang dapat saja menjadi lem perekat dalam kesempurnaan sebuah hubungan percintaan, namun hal itu apabila:
Pertama ; Cinta karena Allah
Ya, tentu saja cinta karena Allah atau apapun Tuhan anda maka cinta yang dilandasi keikhlasan karena-Nya maka itulah yang akan tetap menjaga cinta itu hingga akhir hayat dan ambang batas cinta keduanya di dunia ini. Sadarilah bahwa apapun yang anda lakukan dan anda alami di dunia ini tak luput dari kuasa-Nya bahkan daun yang jatuh pun tak lepas dari seizin-Nya kan. Dari sebuah buku karya seorang penulis favorit saya dalam bukunya “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”. Maka itulah filosofis yang harus kalian ketahui wahai para pecinta sejati (oh iya, buku itu karya Tere Liye). Temukan filosofis cintamu sendiri, maka itu akan menjaga kalian tetap pada jalur cinta yang telah kalian sepakati (hehehe….)
Kedua ; Kejujuran
Ada yang bilang bahwa, “cinta hadir karena perkenalan, bersemi karena perhatian, bertahan karena kesetiaan. Dan cinta bisa gugur karena kebohongan”. So, please don’t lie. Jadi, buatlah kesepakatan dalam dirimu sendiri akan pentingnya kejujuran dalam menjalani sebuah hubungan bahkan dalam menjalani kehidupan ini kawan. Mungkin di lain pihak anda melihat yang sedikit nakal dan bermain-main dengan kejujuran nampak enak, bahagia, kaya, atau Nampak sejahtera. Namun yakinlah bahwa itu semua hanya kulit luarnya saja. Don’t judge the book from the cover.
Ketiga ; Komitmen sejati
Hemmm….
Jangan bilang kata-kata ini sok ya. Karena komitmen sejati itu akan muncul seiring dengan kedewasaan serta kematangan berfikir seseorang. Jika orang itu belum mencapai kedewasaan dan kematangan dalam berfikir maka yang terjadi hanyalah ketegangan dan keributan-keributan saja tanpa solusi yang solutif. Bagaimana ciri orang yang sudah mencapai kematangan itu?? Banyak cara kawan untuk mengetahuinya, tapi mungkin salah satu cirinya adalah tidak suka rebut dalam menyelesaikan masalah dan mungkin akan agak menghindari bersuara tinggi atau berteriak-teriak dalam bicara (hehehehe, silahkan cari tau sendiri ya…..). Saya sarankan pada anda, kalau ada orang yang sudah menyatakan komitmennya dan menurut anda dia adalah orang yang tepat maka jangan lama-lama berfikir lagi dan jangan pernah sia-siakan orang itu kawan.
Keempat ; kesadaran diri akan hakikat hidup manusia
Nah, yang kali ini agak teoritis yah sepertinya (hahahaha…..)
Hakikat hidup manusia ini akan menyelamatkan anda dari fikiran-fikiran negative yang mungkin timbul akibat berbagai pengaruh serta interaksi anda dalam kehidupan bermasyarakat. Milikilah hakikat hidupmu kawan, pelajarilah mengapa kau diciptakan di dunia ini. Dari seorang motivator dunia yang saya baca melalui buku karyanya saya ketahui bahwa “manusia diciptakan sebagai alat untuk mewujudkan keinginan Tuhan”, kata-kata ini saya peroleh dari buku berjudul LIFE WITHOUT LIMMIT karya NICK VUJICICK. Thanks nick, I got multi power from your book….
Kelima ; Martabat
Ya, anda tidak salah melihat, saya memang menulis MARTABAT. Jangan berfikir ini terlalu kolot atau terlau idealis pula kawan. Banyak orang mempertahankan sebuah hubungan karena latar belakang harga diri atau martabat diri dan keluarganya.
Eits…. Ini bukan cerita film kerajaan ya (hahahaha……)
Martabat sering kali justru menjadi factor X namun sangat kuat dalam kaitannya mempertahankan hubungan yang mungkin ia sendiri tak menginginkannya. Mungkin sebagian film-film yang anda lihat di televisi itu diangkat atau terinspirasi dari cerita atau kisah di dunia nyata ya…!!!
Mereka yang masuk ke dalam golongan ini kebanyakan menjalin hubungan diawali dengan perjodohan atau rasa hormat kepada orang tua, sehingga timbul pemikiran untuk tidak mengecewakan mereka yang disayangi dan dihormati itu, lalu bertahanlah hubungan itu hingga mungkin suatu saat hubungan itu akan terpisah dengan sendirinya. Entah mungkin dengan kematian atau dengan perpisahan. Dari film bollywood yang saya tonton (hahahaha…..kebanyakan nonton film bollywood kalik ya), yang judulnya “Jab Tak hai jaan” ada pelajaran yang saya petik kawan. Anda ingin tahu pelajaran apa itu??
Say yess if you want to know it….!!!!
Hehehehe
Pelajaran yang saya petik dari film itu salah satunya adalah;
“setiap cinta punya waktu,
Dan waktu bukan milik kita,
Waktu hanya milik-Nya….
Maka temukanlah
Kapan waktu untuk cinta sejatimu
Akan kau miliki,
Forever…..
Not just for a moment,
But
Sepanjang hayatmu…”
Nah, sebagai penutup saya ingin katakana kepada anda
“Jadilah pria sejati yang menyintai wanitanya sebagaimana anda menyintai diri anda sendiri. Jangan pernah membuatnya menangis jika anda tak bisa membuatnya tertawa. Jika anda belum bisa membahagiakannya, maka setidaknya jangan menyakitinya dan membiarkannya meneteskan air mata…”
0 komentar :
Posting Komentar