Sayang…
Saat waktu sudah tak lagi memberi ruang,
Biarkan ia berdendang perlahan…
Saat mata-mata sudah mulai redup menyambut senja,
Bersabarlah akan ada aku yang lain di sana…
Sayang…
Dalam jemariku,
Sebuah janji lain terikrar,
Walau jari manis tak terus menerus sakti mengikat kata…
Sayang…
Aku ingat benar,
Saat luka-lukaku kau basuh,
Kau keringkan,
Dan kau jagai setiap fajar…
Sayang…
Kau tahu ini perih,
Rasanya ibarat nafasku sesak tanpa pelegaan,
Rasanya letih…
Sayang…
Sekali usap tangisku sampai jauh,
Rasakan itu sungguh keberatan…
Sayang…
Aku tak akan bisa pulang,
Janji kau akan biarkan tanaman kita tanpa air,
Biar ia terbiasa menjadi kaktus,
Dia tak perlu air untuk hidup dan matinya,
Biarkan dia kuat karena tahannya,
Biarkan dia mati karna waktunya…
-"seanai"-
Saat waktu sudah tak lagi memberi ruang,
Biarkan ia berdendang perlahan…
Saat mata-mata sudah mulai redup menyambut senja,
Bersabarlah akan ada aku yang lain di sana…
Sayang…
Dalam jemariku,
Sebuah janji lain terikrar,
Walau jari manis tak terus menerus sakti mengikat kata…
Sayang…
Aku ingat benar,
Saat luka-lukaku kau basuh,
Kau keringkan,
Dan kau jagai setiap fajar…
Sayang…
Kau tahu ini perih,
Rasanya ibarat nafasku sesak tanpa pelegaan,
Rasanya letih…
Sayang…
Sekali usap tangisku sampai jauh,
Rasakan itu sungguh keberatan…
Sayang…
Aku tak akan bisa pulang,
Janji kau akan biarkan tanaman kita tanpa air,
Biar ia terbiasa menjadi kaktus,
Dia tak perlu air untuk hidup dan matinya,
Biarkan dia kuat karena tahannya,
Biarkan dia mati karna waktunya…
-"seanai"-
1 komentar :
^_^ .....!!!
Posting Komentar