Selain factor ekonomi ternyata ada banyak hal lainnya yang sangat berpengaruh terhadap pola fikir dan kemajuan seseorang. Apa sajakah itu?
Saya rasa setiap orang memiliki factor pembeda masing-masing, dan itu justru yang membuat problematika hidup ini kian lengkap dan makin beragam jenis dan cara penyelesaiannya.
Belakangan ini banyak orang yang saya temui berkata bahwa masalah paling lazim dan paling banyak dialami masyarakat terutama remaja zaman sekarang ini adalah masalah perasaan.
Profesi saya yang menuntut untuk bertemu dengan banyak orang dan berdiskusi kepada mereka semua telah memberikan saya pelajaran berharga yakni PEMAHAMAN.
Intinya setiap masalah atau hal yang terjadi itu adalah bersifat netral, jadi tinggal bagaimana kita menyikapinya, dan itu adalah pilihan.
Understand is not about what we see, but what we feel ( ^ _ ^ )
Terkadang kita lupa bahwa setiap orang dengan seabrek problematika hidupnya harus pula dilihat dari sudut pandang yang kompleks. Tidaklah semudah apa yang nampak di mata kita selaku penonton.
Begitulah hidup...
Saat kita memiliki keinginan untuk menjadi seperti orang yang kita anggap baik dan idolakan maka seharusnya kita pun bisa melihat dia dari sosok lainnya yang mungkin justru tidak banyak atau bahkan tidak ada yang mengetahui bagaimana ia sebenarnya seperti apa!!
Apa yang ia alami?
Apa yang ia rasakan?
Apa yang sangat ia inginkan?
Apa yang ingin ia ceritakan?
Dan banyak hal lainnya.
Banyak sekali saya temui bahwa justru orang yang bukanlah siapa-siapa atau teman lebih mengetahui sosok seseorang itu bagaiamana dan seperti apa dibandingkan keluarga atau orang terdekatnya sendiri. Namun yang menjadi fikiran adalah mereka yang seperti itu dan tak terkecuali saya sering kali tidak memiliki teman atau orang dekat yang bisa sangat mengerti dirinya untuk dijadikan sandaran hati dan tempat berbagi, sekalinya pun ada bisa saja itu terpaksa harus terpisahkan oleh sebuah dinding yang akhirnya memaksa untuk tidak terlalu nampak untuk berbagi.
Tak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan judul sebagai makhluk sosial sangatlah membutuhkan orang lain sebagai sandaran dan pendamping hidupnya. Sehebat apapun ia, tidak akan mampu bertahan dengan kesendirian selamanya, membuka hati dan mempelajari prilaku orang lain agar dapat menjadikan hari-harimu bahagia.
Saat semua orang justru berbeda sudut pandang atau bahkan mencela apa yang kita perbuat maka saat itulah orang-orang terdekat itu dibutuhkan.
Sekedar untuk berbagi, bercerita, sharing, ngobrol, atau bahkan sebagai tempat meminta nasehat.
Ada apa saja yang terjadi, bagaimana harus berinteraksi, dan apapun yang akan dijalani terasa lebih nyaman dan yakin bila telah mendapatkan dukungan dan support dari banyak orang, terutama orang-orang terdekat.
Intinya setiap masalah atau hal yang terjadi itu adalah bersifat netral, jadi tinggal bagaimana kita menyikapinya, dan itu adalah pilihan.
Understand is not about what we see, but what we feel ( ^ _ ^ )
Terkadang kita lupa bahwa setiap orang dengan seabrek problematika hidupnya harus pula dilihat dari sudut pandang yang kompleks. Tidaklah semudah apa yang nampak di mata kita selaku penonton.
Begitulah hidup...
Saat kita memiliki keinginan untuk menjadi seperti orang yang kita anggap baik dan idolakan maka seharusnya kita pun bisa melihat dia dari sosok lainnya yang mungkin justru tidak banyak atau bahkan tidak ada yang mengetahui bagaimana ia sebenarnya seperti apa!!
Apa yang ia alami?
Apa yang ia rasakan?
Apa yang sangat ia inginkan?
Apa yang ingin ia ceritakan?
Dan banyak hal lainnya.
Banyak sekali saya temui bahwa justru orang yang bukanlah siapa-siapa atau teman lebih mengetahui sosok seseorang itu bagaiamana dan seperti apa dibandingkan keluarga atau orang terdekatnya sendiri. Namun yang menjadi fikiran adalah mereka yang seperti itu dan tak terkecuali saya sering kali tidak memiliki teman atau orang dekat yang bisa sangat mengerti dirinya untuk dijadikan sandaran hati dan tempat berbagi, sekalinya pun ada bisa saja itu terpaksa harus terpisahkan oleh sebuah dinding yang akhirnya memaksa untuk tidak terlalu nampak untuk berbagi.
Tak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan judul sebagai makhluk sosial sangatlah membutuhkan orang lain sebagai sandaran dan pendamping hidupnya. Sehebat apapun ia, tidak akan mampu bertahan dengan kesendirian selamanya, membuka hati dan mempelajari prilaku orang lain agar dapat menjadikan hari-harimu bahagia.
Saat semua orang justru berbeda sudut pandang atau bahkan mencela apa yang kita perbuat maka saat itulah orang-orang terdekat itu dibutuhkan.
Sekedar untuk berbagi, bercerita, sharing, ngobrol, atau bahkan sebagai tempat meminta nasehat.
Ada apa saja yang terjadi, bagaimana harus berinteraksi, dan apapun yang akan dijalani terasa lebih nyaman dan yakin bila telah mendapatkan dukungan dan support dari banyak orang, terutama orang-orang terdekat.
0 komentar :
Posting Komentar