Enam belas,
Rasanya rindu ini di pukul dua,
Dia tinggi dan amat jauh,
Dia risau dan liar…
Nyala redup, namun gigih berjalan
Dia menanti yang akan pergi,
Dia memiliki yang akan hilang,
Dia bahagia dan melupakan sedih…
Aku miliki dia pada dua puluh tujuh,
Aku merajai dia di titik sepuluh,
Aku mencintainya tanpa sudut,
Mengukur setiap ruas lingkaran…
Dia lalu berkata,
Hujan aku mencintai laut,
Aku mencintai laut tanpa batas-batasnya,
Aku mencintainya sedalam palungnya,
Aku mencintai hati dari sederhananya…
Kurang tiga puluh,
Maka aku tahu bahwa lima belas adalah cerita baru…
-“seanai”-
Rasanya rindu ini di pukul dua,
Dia tinggi dan amat jauh,
Dia risau dan liar…
Nyala redup, namun gigih berjalan
Dia menanti yang akan pergi,
Dia memiliki yang akan hilang,
Dia bahagia dan melupakan sedih…
Aku miliki dia pada dua puluh tujuh,
Aku merajai dia di titik sepuluh,
Aku mencintainya tanpa sudut,
Mengukur setiap ruas lingkaran…
Dia lalu berkata,
Hujan aku mencintai laut,
Aku mencintai laut tanpa batas-batasnya,
Aku mencintainya sedalam palungnya,
Aku mencintai hati dari sederhananya…
Kurang tiga puluh,
Maka aku tahu bahwa lima belas adalah cerita baru…
-“seanai”-
1 komentar :
bahasanya tingkat tinggi... penuh angka... hoho... lebih tertarik ma poto2 diatas yang bisa gerak2... Ajarin.. ^__^
Posting Komentar