Jangan pernah takut untuk bermimpi, namun jangan terlena hanya dengan impian, karena hidup tak selamanya malam. Masih ada pagi untuk menapakkan kaki, ada siang untuk berjuang, dan hari esok yang menantikan setiap impian dihadirkan menjadi kenyataan ***** MATI!!! SUDAH PUNYA BEKAL APA? *****Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses ***** Untuk mencapai tujuan diperlukan semangat, usaha dan kerja keras ***** Seorang pria barulah lengkap sebagai seorang pria bila ia telah menanam pohon, memiliki anak, dan menulis buku ***** Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendiri. Bila kita saja sudah berusaha menjadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita ***** Menilai itu dari apa yang kita rasakan, bukan dari apa yang kita lihat. Karena tidak semua yang kita lihat itu benar ***** Bila tak mampu membahagiakan orang yang dicintai, maka setidaknya janganlah menjadi penyebab kesedihan baginya ***** Melupakan orang yang pernah anda cintai, sesulit mengingat orang yang tidak pernah anda kenal ***** Hidup itu simple: Kalau sedih maka tersenyumlah dan kalau bahagia maka tertawalah ***** Cinta sejati adalah ketika kita justru mampu membiarkan orang yang kita cintai terus menjadi seperti dirinya apa adanya, bukan merubahnya menjadi seperti apa yang kita inginkan darinya ***** Jenius adalah manakala ia mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit *****

Senin, 05 Mei 2014

Ayah


Sekian banyak hari yang saya lalui, banyak kata yang sudah terucap. Namun beberapa hari yang lalu saya terenyuh setelah mendapat pesan via bbm dari adik saya yang menceritakan sebuah kisah tentang ayah.

Kita semua tahu dan sering merayakan yang namanya hari ibu. Begitu besar peran serta arti ibu di mata dunia sehingga ada 1 hari dalam setahun yang dikhususkan menjadi hari ibu. Di hari tersebut berbondong-bondong orang memberikan ucapan kepada para wanita yang mereka kasihi, mulai dari yang mengirim kartu ucapan, bunga, coklat, dan banyak cara lainnya yang mereka lakukan untuk mengekspresikan rasa sayang, cinta, kasih serta terimakasih atas jasa kaum ibu.

Terlepas dari euphoria itu semua, pernahkah ada arti seorang ayah dalam hidup kita? Jawabannya pasti pernah. Adakah peran penting dari seorang ayah dalam hidup kita? Jawabannya pasti ada, dan sangat besar. adakah perayaan untuk mengenang dan mengekspresikan rasa cinta, kasih, sayang serta terimakasih pada kaum ayah? Anda jawab dalam hati saja.

Begitu besar peranan seorang ayah dalam hidup ini, tak kalah besar dari peranan seorang ibu. Mungkin karena kaum ayah ini adalah lelaki, yang di mana lelaki itu identik dengan ketegaran, kuat, maskulin, keras, dan juga berbagai symbol-simbol kekuatan lainnya sehingga mungkin pula rasa sentimental perasaan kepada kaum ayah ini disepelekan atau bahkan cenderung dilupakan.

Ingat, ayah=lelaki juga manusia, punya rasa dan punya hati. Di hadapn banyak orang, terlebih di hadapan orang-orang yang mereka sayangi cenderung kaum ayah akan memperlihatkan ketegaran serta kekuatan dirinya. Bahkan sering kali saya temui ketika lelaki menangis maka orang-orang akan berkata cengeng dan lemah. Memangnya lelaki itu tidak memiliki hati kalik ya sehingganya dia tidak menangis lagi ketika mengalami sebuah gejolak dalam dirinya.

Hey bung, lelaki juga ingin ada tempat bercerita menumpahkan keluh kesah maupun kebahagiaan dalam dirinya serta pengalaman yang ia alami. Jangan abaikan kaum ayah=lelaki ini.
Saya akan berbagi kepada anda semua apa isi dari bbm yang saya dapatkan yang di awal sedikit saya singgung tadi, silahkan di simak ya.

PESAN BAPAK UNTUK ANAKNYA DI FACEBOOK (Bahan Renungan)
Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya dan log-in kea kun facebooknya. Pertama kali yang ia cek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 pesan yang selama ini ia abaikan.
Pesan pertama adalah spam. Sedangkan pesan kedua , dia membukanya. Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu, kemudian diapun mulai membaca isinya:

Assalamualaikum.
Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambahkan kamu sebagai teman, sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu semua. Lalu Bapak mencoba mengirim pesan inikepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik, ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.
Bapak hanya sekedar ingin mengenang.
BACALAH !!
Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa memanggil-manggil Bapak, sudah bisa memanggil-manggil ibunya. Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi percayalah, Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat, walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat masuk SD, Bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng dengan motor tentang apapun yang kamu lihat di kanan dan kirimu saat perjalanan. Ayah mana yang tidak gembira saat melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya. Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu sekolah. Sebab kamu lucu sekali, menyenangkan. Bapak sangat menginginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah. Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP?? Diam-diam waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan-kawanmu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP, kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja kemudian setelah itu masuk kamar lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.
Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu-tahu kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu-perlu saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu. Ketika mulai kuliah di luar kota pun sikap kamu sama saja seperti sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali di saat mendapatkan kesulitan.
Sewaktu pulang liburan pun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu. Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati, adakah kawan-kawanmu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini Cuma diperlukan saat nanti kamu mau menikah  saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja? Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja alias lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara, bertegur Cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, jawabnya sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua, usia Bapak sudah di atas 60-an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi. Bapak tidak minta banyak. Kadang-kadang, Bapak Cuma mau kamu berada di sisi Bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu, menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak. Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu. Andaipun kamu sudah tidak punya waktu sama sekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang di dalam hati melebihi cintamu kepada Allah. Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali-sekali mengabaikan Allah. Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah shalat, jagalah hati, jagalah iman.

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak begitu dalam. Dalam hatinya terasa perih tidak terkira, seakan hati itu disayat-sayat hingga tak terkira…….
Bagaimana tidak????
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 (tiga) bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.

Dari kisah di atas, mari kita ambil hikmahnya, siapapun ayah anda, apapun latar belakang serta pekerjaannya, ayah tetaplah ayah. Berkat dia kita pun bisa ada di sini seperti saat ini.

Terimakasih Ayah dan Ibu, terimakasih Papa dan Mamaku yang selama ini selalu ada untukku. Jasamu tak akan pernah terganti dan terbalaskan, aku mencintai kalian.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes