Jangan pernah takut untuk bermimpi, namun jangan terlena hanya dengan impian, karena hidup tak selamanya malam. Masih ada pagi untuk menapakkan kaki, ada siang untuk berjuang, dan hari esok yang menantikan setiap impian dihadirkan menjadi kenyataan ***** MATI!!! SUDAH PUNYA BEKAL APA? *****Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses ***** Untuk mencapai tujuan diperlukan semangat, usaha dan kerja keras ***** Seorang pria barulah lengkap sebagai seorang pria bila ia telah menanam pohon, memiliki anak, dan menulis buku ***** Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendiri. Bila kita saja sudah berusaha menjadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita ***** Menilai itu dari apa yang kita rasakan, bukan dari apa yang kita lihat. Karena tidak semua yang kita lihat itu benar ***** Bila tak mampu membahagiakan orang yang dicintai, maka setidaknya janganlah menjadi penyebab kesedihan baginya ***** Melupakan orang yang pernah anda cintai, sesulit mengingat orang yang tidak pernah anda kenal ***** Hidup itu simple: Kalau sedih maka tersenyumlah dan kalau bahagia maka tertawalah ***** Cinta sejati adalah ketika kita justru mampu membiarkan orang yang kita cintai terus menjadi seperti dirinya apa adanya, bukan merubahnya menjadi seperti apa yang kita inginkan darinya ***** Jenius adalah manakala ia mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit *****

Senin, 16 September 2013

180 Hari menjadi diri sendiri

Salam hangat bagi anda semua,
Semoga hari yang anda jalani dipenuhi kebahagiaan serta terwujud semua asa dan angan dalam dri.
amiin...


Bila nanti kita berpisah
Jangan kau lupakan
Kenangan yang indah
Kisah kita..

Jika memang kau tak tercipta
Untuk kumiliki
Cobalah mengerti
Yang terjadi..

Bila mungkin memang tak bisa
Jangan pernah coba memaksa
Tuk tetap bertahan
Di tengah kepedihan..

Jadikan ini
Perpisahan yang termanis
Yang indah dalam hidupmu
Sepanjang waktu..

Semua berakhir
Tanpa dendam dalam hati
Maafkan semua salahku
Yang mungkin menyakitimu..

Semoga kelak kan kau temukan
Kekasih sejati
Yang kan menyayangi
Lebih dariku..

Bila mungkin memang tak bisa
Menyatukan perbedaan kita
Dan tetap bertahan
Di tengah kepedihan..

Jadikan ini
Perpisahan yang termanis
Yang indah dalam hidupmu
Sepanjang waktu..

Semua berakhir
Tanpa dendam dalam hati
Maafkan semua salahku
Yang mungkin menyakitimu…


Dari miliknya Lovarian - Perpisahan Termanis

Di awali dengan sentuhan lagu dengan lirik penuh makna di atas membuat intermezzo tulisan kali ini nampak berbeda bagi saya. Mungkin banyak di luar sana kisah lainnya yang lebih menarik atau bahkan menyentuh hati, namun biarkan kali ini saya bernarasi tentang kisah yang saya beri judul “180 Hari menjadi diri sendiri” ini kepada anda pembaca sekalian.

Memang nampaknya sangat klise bila dibaca sekilas saja, atau bahkan bagi kita yang kesehariannya justru jauh dari fenomena semacam ini, bagaiamanakah fenomenanya? Ceck this out!!!

Anehkah menurut anda bila ada seseorang yang nampak begitu sempurna dalam hidupnya serta pencapaiannya namun ternyata di balik semua itu dia merupakan sosok rapuh yang lahir dan besar dalam dekapan awan hitam dan selimut kepedihan??

Ia adalah seorang yang dalam perjalanan hidupnya memiliki dua sisi yang sangat kontras. Di sebuah sisi ia adalah sosok riang, cerdas, rupa menawan, dan berbagai kebaikan-kebaikan lainnya. Setiap orang atau bisa dibilang kebanyakan orang yang mengenalnya akan mengatakan demikian. Sisi sempurna itulah yang membuat banyak orang kagum dan segan kepadanya, bahkan sampai-sampai banyak orang yang cukup berhati-hati dalam berkata serta sangat menjaga prilaku bila bertemu dan berbincang dengan sosok ini.

Tak banyak yang tahu, atau bisa jadi hanya ada satu orang yang tahu bagaimanakah sisi dalam dirinya yang lain. Ternyata sangatlah berbeda, di sisi lain dirinya ia menyimpan begitu banyak luka dan kemarahan. Di balik senyum ramahnya ia adalah sosok bengis yang sangat mampu melukai banyak orang hanya dengan sentuhan kata-kata pedas yang meluncur dari bibirnya.

Ia adalah sosok pendiam yang nyatanya orang mengetahuinya adalah sosok yang mudah berbaur dan mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Sosok yang sebenarnya lebih suka menyendiri meski di tengah keramaian dan tak terlalu suka menjawab banyak pertanyaan. (Hahahhahah……) lucu dan sangat menggelikan bila membayangkannya!!!

Bagaiamakah ia mampu tersenyum begitu memukau untuk menyembunyikan ribuan luka dan tangis dalam dirinya. Sungguh luar biasa menurut saya.
Ia terbiasa dididik menekan emosi, jadi tak jarang ia hanya diam bila mendapati dirinya terluka, kecewa, atau perasaan-perasaan negative lainnya. Namun ia mampu dengan sangat mudah membagikan senyum ramahnya apapun kondidi dirinya saat itu, hanya untuk menyenangkan dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Sosok yang tak terbiasa berbagi cerita namun mampu menjadi pendengar yang abik dari setiap cerita orang lain kepadanya, bahkan ia mampu menghibur orang lain di saat dirinya sendiri jatuh dalam lubang gelap yang justru lebih membutuhkan hiburan dan motivasi.

Pertemuannya dengan seorang wanita pada 180 hari yang lalu ternyata mampu menjadi sebuah angin segar, berasa wajahnya diperciki air yang sangat segar.
Sangat jarang sekali ia mampu menjadi dirinya sendiri dalam berbagai kondisi kehidupan yang ia jalani, namun sosok wanita ini mengajarkan betapa luarbiasanya bila kita menjadi diri sendiri dan mampu membahagiakan orang lain bersamaan dengan itu.




“Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendri. Bila kita saja sudah berusaha jadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita”





Kalimat tersebut sangat menginspirasi bahkan mengubah paradigmanya yang selama ini justru sangat jauh dari itu. Betapa pertemuan itu menjadi sangat berarti, dalam setiap hari yang dilewatinya selalu ada pelajaran berharga yang ia dapatkan. Hingga sampai akhirnya ia memiliki kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan selama ini. Bahagia yang sangat luar biasa, bahagia yang sebenarnya, bukan yang seperti selama ini ia rasakan yakni bahagia yang untuk membuat orang lain bahagia saja.
Dalam pertemuan inilah semua hal yang selama ini ia yakini, yang selama ini ia tidak rasakan maka ia dapatkan. Sungguh pertemuan yang luar biasa dari skenario buatan Tuhan.

Setiap hari pun berlalu begitu cepat terasa, tanpa dibuat-buat rasa itu mulai menguat dalam dirinya. Semakin hari semakin besar rasa sayang sosok ini kepada sang wanita, namun ia tidak mampu menunjukan sepenuhnya rasa itu karena tidak terbiasa dengan berekspresi lebih dalam. Namun sang wanita sungguh begitu mengerti betapa rasa itu sangatlah besar meski ia sadar bahwa sampai akhirnya itu hanya akan menjadi kenangan yang mungkintak kan terlupakan.
Bagai mendapat anugerah yang tak disangka-sangka, begitulah kira-kira untuk menggambarkan betapa bahagianya ia bisa bertemu dengan sosok yang sangat mengerti dirinya itu.
Begitu banyak kesamaan dari diri mereka, namun hal itu tidak lantas membuat rasa saling mengerti dan menghargai justru hilang. Melainkan makin kuat dan melekat dalam diri mereka.

Saya doakan semoga kebiasaan buruk mereka berdua bisa hilang, dan kebahagiaan melimpah menaungi kehidupan mereka masing-masing. Sebuah pelajaran lainnya, bahagia itu sederhana.

Kebahagiaan itu sebenarnya adalah ketika kita merasa nyaman dengan diri kita, pasangan hidup kita, keluarga, pekerjaan, dan semua terhimpun dalam keimanan kepada Allah SWT…

Angin laut menjadi saksi sejarah mereka terukir dalam diam dan jauh dari hiruk pikuk keramaian orang.
Es krim menjadi penawar hati yang remuk redam dan terkungkung oleh panasnya dada akibat berbagai dilemma serta problematika hidup yang melanda.
Sejenak diam diterpa angin dan menghabiskan waktu berjam-jam lamanya telah menjadi ritual wajib akhir pecan bagi mereka.
Lika-liku jalanan pun seakan tak ingin ketinggalan menjadi saksi penacatat sejarah dan kisah hidup mereka yang tidak ada orang lain tahu selama ini.
Terik matahari pun selalu setia menemani hati-hari bahagia mereka.
Banyak tempat yang telah dihampiri, banyak kisah yang telah dibagi, banyak tawa yang telah menggetarkan hati, dan inilah kisah 180 hari menjadi diri sendiri bersama sang pemiliki hati.
Bila kisah ini dibukukan, maka saya rasa akan menyaingi kisah cinta legendaris Romeo and Juliet (hahahaha….)

Namun di luar semua itu, apapun yang akhirnya terjadi. Apapun akhirnya yang Tuhan takdirkan bagi mereka berdua, ada satu hal yang sangat berharga yang didapat sosok utama kita ini, yaitu “Bahagia menjadi diri sendiri”.

Saat ini mungkin ia tak mampu lagi untuk sepenuhnya menjadi diri sendiri, ia tak akan bisa lagi berkata sesuai kehendaknya, karena lawan bicara yang sangat mengerti dirinya dan sangat menghargai hakikat menjadi diri sendiri itu telah memilih jalan hidupnya sendiri yang nyatanya membuat mereka menempuh jalan yang tak bisa seiring lagi. Tetapi, pelajaran hidup dalam 180 hari itu sangatlah berharga. Ia adalah guru terbaik yang pernah ia miliki.

Kini saatnya ia menghadapi situasi seperti sebelumnya di mana mereka belum bertemu. Kuatkah ia menjalaninya tanpa tongkat yang selama ini menjadi sumber kekuatannya?? Kita tunggu saja kisah hidupnya selanjutnya…”


2 komentar :

Anonim mengatakan...

semua brjalan sesuai kehendakNya.. Rahasia Allah lebih indah...

Putri Almathoru48 mengatakan...

Insya Allah ia akan kuat.. Bukankah ia bsa meminta kepada yg memberi tongkat.. Ia bsa meminta apa saja bahkan lebih dari sekedar tongkat.. Menjadi diri sendiri tanpa alasan.. Krena bahagia kita yg menciptakan.. Semoga ia slalu menjadi dirinya sendiri di sisa waktunya.. ^_^

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes