Jangan pernah takut untuk bermimpi, namun jangan terlena hanya dengan impian, karena hidup tak selamanya malam. Masih ada pagi untuk menapakkan kaki, ada siang untuk berjuang, dan hari esok yang menantikan setiap impian dihadirkan menjadi kenyataan ***** MATI!!! SUDAH PUNYA BEKAL APA? *****Jika anda berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses ***** Untuk mencapai tujuan diperlukan semangat, usaha dan kerja keras ***** Seorang pria barulah lengkap sebagai seorang pria bila ia telah menanam pohon, memiliki anak, dan menulis buku ***** Apalagi yang bisa dibanggakan selain menjadi diri sendiri. Bila kita saja sudah berusaha menjadi orang lain, maka siapa yang akan menghargai kita ***** Menilai itu dari apa yang kita rasakan, bukan dari apa yang kita lihat. Karena tidak semua yang kita lihat itu benar ***** Bila tak mampu membahagiakan orang yang dicintai, maka setidaknya janganlah menjadi penyebab kesedihan baginya ***** Melupakan orang yang pernah anda cintai, sesulit mengingat orang yang tidak pernah anda kenal ***** Hidup itu simple: Kalau sedih maka tersenyumlah dan kalau bahagia maka tertawalah ***** Cinta sejati adalah ketika kita justru mampu membiarkan orang yang kita cintai terus menjadi seperti dirinya apa adanya, bukan merubahnya menjadi seperti apa yang kita inginkan darinya ***** Jenius adalah manakala ia mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit *****

Senin, 23 September 2013

WANITA dan MEMASAK

Hallo pembaca sekalian, apa kabar anda hari ini??
saya doakan semoga anda menjadi pribadi yang lebik sukses, bahagia, dan tambah sejahtera.
Amiin.....
Kali ini saya ingin sedikit berbagi tulisan mengenai wanita dan memasak. hemmm, jangan mengerenyitkan dahi dulu ya!!!
( ^ _ ^ )

selamat membaca...


Karir atau tradisi?????

Cukup menggelitik ketika saya menanyakan pertanyaan itu pada beberapa orang termasuk keluarga serta teman dekat saya.
Bagaimana dengan anda??
Apa jawaban anda jika saya menanyakan hal itu kepada anda??
(Hehehehe……)

Berikut cuplikan dari beberapa responden saya, eitsss nama responden disamarkan alias bukan nama sesungguhnya (hihihihi…..)
1. Bunga
Ketika saya Tanya, Bunga menjawab Karir. Alasannya katanya tradisi itu terasa kolot kalau diterapkan di zaman sekarang ini. Terlalu banyak aturan dan larangan.

2. Mawar
Berbeda dengan bunga, mawar lebih memilih tradisi. Katanya tradisi itu adalah nilai luhur yang harus dilestarikan dan dijunjung tinggi nilai dan kearifan lokalnya.

3. Melati
Melati agak bingng ketika saya Tanya demikian, karena ia masih duduk di bangku SMA, ia bilang bingung kak. Karir aja kalik ya, kan bisa ngebahagiain banyak orang kalo udah sukses.

4. Anggrek
Nah, anggrek ini agak nyeleneh, katanya ia akan memilih karir tapi tetap menjalankan tradisi. Lalu saya Tanya lagi, bagaimana kamu bisa melakukan keduanya. Ia menjawab, apa sih yang gak bisa dilakuin di dunia ini kalo kita niat dan bersungguh-sungguh.

5. Naila
Nah, yang terakhir ini bilang, lebih baik jadi diri sendiri aja deh. Nikmatin alur, kalo bisa sih berkarir tapi tradisi juga penting kan….!!!

Nah, kali ini saya bukan mau membahas apa cuplikan yang sudah sedikit membuka intermezzo kita di atas. Tapi yang sangat ingin saya tanyakan adalah
1. Bagaimana pendapat anda tentang wanita dan memasak??
2. Seberapa pentingkah arti memasak untuk wanita??
3. Apa pendapat anda tentang wanita yang tidak bisa memasak??
4. Bagaimana jika seorang istri tidak bisa memasak??
5. Apa saran anda untuk para wanita yang tidak bisa memasak??

Memang sih, memasak bukanlah keterampilan khusus untuk golongan wanita saja, tetapi pria juga juga selayaknya bisa memasak. Namun, dalam tradisi yang ada, wanita itu memang sebagai pengatur rumah tangga dan sepertinya menjadi wajib untuk mahir memasak.
Bayangkan bila pasangan anda tidak dapat memasak atau masakannya tidak enak, maka suaminya biasanya akan sering makan keluar, beli masakan jadi.

Nah, mengenai hal ini saya punya sedikit cerita pendek. Mari kita simak bersama.

Di sebuah desa ada satu keluarga kecil yang hidup sederhana. Hidup berkecukupan, keuangan mereka pun tidak masuk kategori orang kaya, namun juga tidak miskin, tapi yang sedang-sedang saja. Sang istri tidak terlalu bisa memasak. Masakan yang dibuatnya kadang rasanya hambar, kadang keasinan, kadang tidak jelas rasanya apa. Karna itulah sang suami justru sering membeli makanan di luar, atau malah terkadang ia masak sendiri. Namun itulah ternyata awal mula dari banyak keributan di rumah itu. Sehingga pada akhirnya, dengan permasalahn yang cukup kompleks mereka akhirnya bercerai.

Tahukah anda apa yang terjadi selanjutnya terjadi setelah perceraian pasangan suami istri tersebut??
Ya.. selanjutnya adalah fase penderitaan bagi anak-anak mereka.

Berbeda dengan keluarga yang tadi, ada satu keluarga lagi yang si istri ini sangat jago dalam hal masak memasak. Saking lihainya ia memasak, mertuanya pun lebih sayang kepada menantunya ini, bahkan anak-anak mereka pun tak pernah mau ketinggalan masakan ibunya. Efeknya, si suami pun akhirnya lebih betah di rumah. Dan keluarga ini langgeng sampai saat ini, ya meskipun kelihaiannya dalam memasak bukanlah factor satu-satunya dalam kesuksesan hubungan rumah tangganya.
Kedua kisah di atas dapat menjadi pelajaran bahwa bisa jadi berawal dari cita rasa masakan saja bisa berujung pada citarasa dalam berumah tangga. Maka dari itu, hati-hati ya para istri dan para suami…!!!

Seyogyanya seorang wanita itu pintar memasak, ya walaupun demikian pria juga jangan sampai pula tidak bisa memasak, minimal jago dalam memasak romantisme bersama sang pujaan hati (heheheh becanda………….)

Lalu bagaimana dengan argument saya sendiri??
Menurut saya pribadi, wanita itu memang harus jago memasak, bukan hanya sekedar bisa. Karena nilai diri seorang wanita itu salah satunya adalah dari keterampilan ia dalam mengurus dapur alias memasak. Masakan sendiri pasti memiliki efek yang berbeda jauh dibandingkan dengan membeli makanan yang sudah siap makan baik di restoran, rumah makan, atau tempat-tempat lainnya. Hal tersebut tentu berbeda dengan pria, keterampilan utama seorang pria selayaknya adalah dalam mencari nafkah.
Menurut saya pribadi nih, criteria wanita idaman itu:
- Solehah
- Jago masak
- Keibuan
- Mandiri
- Menyenangkan
- Dan lain-lain
Nah, itu Cuma beberapa saja criteria dari banyak criteria ya!!! Anda berhak memiliki criteria sendiri, itu bukanlah sesuatu yang wajib sama seperti jawaban soal pilihan ganda.

Perlu diingat juga bahwa carilah pasangan yang bukan hanya pintar ngomong saja, apalagi yang hanya bisa mengumbar-ngumbar perasaan lewat tulisan seolah ingin mewartakan kepada dunia isi perasaannya. Kalau saya pribadi sangat tidak suka dengan orang seperti itu, saya akan lebih menghargai jika dia bicara secara langsung, apapu reaksi saya kemudian kepadanya.

Jadi kesimpulannya, saya fikir wanita itu wajib mahir masak-memasak jika tidak ingin dijauhi oleh pria atau pasangannya. Kalau hanya bisa masak mi instan dan telor rebus mah berarti anda akan tersaingi oleh wanita-wanita hebat dan yang lebih layak di luar sana kawan.

Untuk kaum hawa yang sampai saat ini belum mahir memasak maka mulailah mengeksplorasi kemampuan yang satu ini sebelum anda menyesal. Yakinlah sebagian besar kaum pria sangat menyukai wanita yang mahir memasak, bahkan salah satu teman saya yag sudah menikah berkata bahwa “peluh yang keluar dari pori-pori wanita yang sedang memasak itu membuat kaum wanita itu terlihat lebih seksi”…
(heheheh saya tidak tahu apakah argument itu benar atau tidak)

Terimakasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat dan salam hangat untuk keluarga anda tercinta…!!!




0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes